Perayaan Diwali merupakan momen yang sangat berharga dalam budaya India dan menjadi simbol harapan dan pencerahan. Festival yang juga dikenal sebagai Festival Cahaya ini dirayakan oleh umat Hindu, Sikh, dan Jain, dengan nilai-nilai universal yang melampaui batas agama.
Diwali biasanya menandakan awal tahun baru menurut kalender Hindu. Dalam perayaan ini, masyarakat menghias rumah dengan lampu dan lilin untuk menciptakan suasana yang meriah dan penuh warna.
Setiap tahun, Diwali dirayakan dengan berbagai cara yang unik oleh setiap komunitas. Tradisi ini tidak hanya melibatkan ibadah tetapi juga kegiatan sosial dan budaya yang memperkuat hubungan antaranggota masyarakat.
Histori dan Makna Diwali dalam Berbagai Agama
Sejarah Diwali memiliki akar yang dalam dan kaya, berbeda untuk setiap agama. Dalam tradisi Hindu, Diwali dihubungkan dengan kembalinya dewa Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan raja iblis Ravana.
Sementara bagi umat Sikh, Diwali adalah perayaan kebebasan Guru Harkrishan ji dari penjara. Perayaan ini mengikuti momen bersejarah yang dihormati dan dirayakan dengan penuh rasa syukur.
Jain juga merayakan Diwali, yang dipandang sebagai saat dimana Mahavira, pendiri Jainisme, mendapatkan pencerahan. Mekanisme pemaknaan yang berbeda ini menunjukkan bagaimana Diwali menjelma menjadi perayaan multi-agama.
Tradisi dan Ritual yang Menyemarakkan Diwali
Salah satu tradisi yang paling ikonik dalam perayaan Diwali adalah lighting diyas, atau lampu kecil dari tanah liat. Diyas ini melambangkan pengusiran kegelapan dan penyambutan cahaya kebijaksanaan.
Dalam perayaan ini, masyarakat juga membuat rangoli, yaitu karya seni yang terbuat dari bubuk warna-warni yang dihias di depan rumah. Ini adalah bentuk ungkapan kreativitas dan simbol selamat datang untuk tamu serta dewa-dewa.
Berkumpul dengan keluarga untuk berbagi makanan istimewa juga menjadi tradisi yang tak terpisahkan. Hidangan khas seperti laddu dan gulab jamun tidak hanya mengisi perut tetapi juga menyatukan hati.
Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan Selama Diwali
Diwali bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang memberi. Banyak komunitas terlibat dalam kegiatan amal, seperti mendonasikan makanan dan membantu mereka yang membutuhkan, sebagai simbol berbagi berkah.
Inisiatif seperti mengunjungi panti asuhan atau tempat perlindungan dan membawa makanan dan kebahagiaan kepada mereka yang kurang beruntung merupakan bagian dari esensi Diwali. Hal ini menciptakan rasa persaudaraan dan empati di antara masyarakat.
Sebagai festival yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, Diwali mendorong individu untuk berpikir tentang orang lain dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Ini adalah pengingat akan pentingnya berbagi dan saling membantu di tengah kemewahan.






