Pembangunan dan revitalisasi kawasan cagar budaya di Jambi, khususnya di Candi Muaro Jambi, menjadi fokus perhatian pemerintah. Dengan upaya ini, diharapkan warisan budaya tidak hanya terlestarikan, tetapi juga berperan sebagai daya tarik wisata yang akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Menteri Kebudayaan menyatakan bahwa tahun ini menjadi momentum penting untuk mempercepat pengembangan proyek ini. Ia menargetkan penyelesaian pembangunan museum di kompleks tersebut pada akhir tahun ini, sebagai langkah awal untuk pengembangan provinsi lainnya.
“Kami sangat serius dalam finalisasi dan revitalisasi cagar budaya di Jambi,” ungkapnya. Melalui inisiatif ini, diharapkan KCMJ akan dikenal lebih luas dan ramai dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.
Misi Revitalisasi Candi Muaro Jambi dan Dampaknya pada Budaya Lokal
Pemerintah berencana untuk melakukan revitalisasi Candi Muaro Jambi dengan pendekatan yang memadukan keaslian budaya dengan ekosistem lokal. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses revitalisasi tidak hanya berbasis fisik, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai budaya yang ada di sekitarnya.
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan menyampaikan bahwa kompleks cagar budaya ini memiliki nilai arkeologi yang begitu kaya. Keberadaan delapan desa di sekitar kawasan tersebut menunjukkan semangat gotong royong masyarakat dalam melestarikan dan memajukan wilayah.
Kompleks Cagar Budaya Muaro Jambi terletak sekitar 26 kilometer dari Kota Jambi dan mencakup area seluas 3.981 hektare. Dengan area yang begitu luas, potensi pengembangan berbagai aspek, dari pariwisata hingga budaya, sangat besar.
Infrastruktur dan Penggalian Sejarah yang Terintegrasi
Revitalisasi ini tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mencakup penggalian sejarah dan peradaban masa lalu. Melalui pelaksanaan ekskavasi dan dokumentasi sejarah, diharapkan dapat ditemukan catatan-catatan penting yang mencerminkan kebudayaan setempat.
Pemugaran fisik yang sedang berlangsung saat ini melibatkan empat candi utama, yang diharapkan menjadi daya tarik tersendiri. Di sisi lain, optimalisasi juga akan dilakukan di area candi yang telah terkenal, seperti Candi Gumpung dan Candi Kembar Batu.
Lebih dari itu, pemerintah pusat juga tengah membangun museum cagar budaya Muaro Jambi. Museum ini akan menjadi rumah bagi berbagai artefak bersejarah, mulai dari arca hingga peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya, yang mencerminkan kejayaan masa lalu.
Pendidikan Sejarah dan Partisipasi Masyarakat dalam Revitalisasi
Konsep revitalisasi yang diterapkan tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga untuk menjadi pusat pendidikan sejarah. Ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang ada.
Salah satu fokus utama adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan budaya. Melalui berbagai program, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal sejarah mereka dan berkontribusi dalam upaya melestarikan cagar budaya.
Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan proyek ini. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah berharap akan tercipta rasa ownership terhadap cagar budaya yang ada, sehingga upaya pelestarian dapat berlanjut secara berkelanjutan.






