Selama satu dekade terakhir, Xu Fengying, penyintas kanker usus berusia 79 tahun, menekuni seni lukis sebagai bagian dari proses penyembuhannya. Sebelumnya, Xu bekerja sebagai petani di Desa Linjia, China, memberi warna dalam kehidupan petani dengan dedikasi terhadap pekerjaan di ladang.
Pada 2015, kehidupan Xu berubah ketika ia didiagnosis kanker usus di usia 70 tahun. Meskipun kondisinya semakin memburuk, ia berusaha untuk tetap bertani sampai akhirnya harus menjalani operasi yang mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan.
Atas dorongan keluarganya, Xu mulai mengeksplorasi dunia seni lukis dengan cat minyak sebagai cara untuk merelaksasi pikiran dan memulihkan diri setelah mengalami masa sulit. Kegiatan ini memberikan semangat baru, menghidupkan kembali jiwa dan harapan dalam dirinya.
Perjalanan Seniman yang Berawal dari Penyakit
Dalam dua tahun, keterampilan melukis Xu berkembang pesat, dan ia mulai menciptakan karya-karya yang penuh dengan emosi. Lukisan-lukisannya menggambarkan keindahan alam serta kehidupan sehari-hari di desa, yang menarik perhatian banyak orang, termasuk para wisatawan.
Xu tidak hanya berhenti pada pengembangan pribadi, tetapi juga mempersembahkan hasil karyanya kepada publik. Ia pun menggelar pameran tunggal yang merayakan perjuangannya dan perjalanan artistiknya, menjadikannya sumber inspirasi bagi banyak orang.
Dengan mengajak anaknya di dalam proses berkarya, Xu membangun jembatan antara generasi yang berbeda melalui seni. Hal ini menciptakan hubungan yang lebih erat antara mereka, memungkinkan anaknya untuk belajar tidak hanya tentang seni, tetapi juga tentang makna kehidupan yang sebenarnya.
Membangun Komunitas Melalui Seni dan Lukisan
Seni lukis bukan hanya sekadar hobi bagi Xu, tetapi juga cara untuk memperkuat komunitas di desanya. Ia membuka kursus melukis, mengajak warga desa lainnya untuk ikut serta, dan membagi pengalaman serta teknik yang dimilikinya.
Pengajaran Xu dalam melukis tidak hanya berfokus pada teknik tetapi juga pada cara untuk mengekspresikan perasaan. Dengan cara ini, ia membantu orang lain menemukan cara menyampaikan emosi melalui seni.
Melalui kursus ini, banyak peserta yang juga mendapatkan manfaat psikologis, seperti meningkatkan kepercayaan diri dan menemukan ketenangan batin. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa seni dapat menjadi alat penyembuhan yang efektif.
Kehidupan dan Karya yang Menyentuh Hati
Karya-karya Xu tidak hanya menggambarkan keindahan desa, tetapi juga cerita kehidupan dan tantangan yang dihadapinya. Setiap lukisan bercerita tentang harapan, perjuangan, dan cinta yang mendalam terhadap alam.
Beberapa karya Xu berhasil dijual kepada kolektor seni dan pengunjung pameran, memungkinkan dia untuk meneruskan passion-nya dan mendukung keluarganya. Hasil dari penjualan lukisannya juga diperuntukkan bagi kegiatan sosial di desa.
Pengalaman Xu menjadikan dirinya berperan sebagai simbol harapan bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa meskipun menghadapi tantangan hidup yang berat, ada selalu cahaya di ujung terowongan, dan seni dapat menjadi media untuk menemukan cahaya tersebut.





