Apa yang Terjadi Jika Kabel Laut Terputus?
Post text template (spintax enabled, like Great) —
Kabel bawah laut yang menghubungkan berbagai belahan dunia berfungsi sebagai urat nadi konektivitas internet. Akan tetapi, satu insiden yang terjadi di Laut Merah baru-baru ini mengakibatkan gangguan besar pada jaringan internet di beberapa negara Asia dan Timur Tengah.
Menurut laporan dari Netblocks, gangguan ini terjadi di sejumlah wilayah, termasuk India dan Pakistan. Negara-negara tersebut mengalami kesulitan dalam mengakses layanan internet yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Etilasat dan Du, dua penyedia jasa di Uni Emirat Arab, juga mengalami masalah serupa. Gangguan ini dikaitkan dengan kerusakan kabel yang terletak di dekat Jeddah, Arab Saudi, meskipun pihak yang bertanggung jawab belum teridentifikasi.
Pengaruh Kerusakan Kabel Laut Terhadap Konektivitas di Banyak Negara
Kerusakan kabel bawah laut sering kali memiliki dampak besar atas konektivitas internet di berbagai belahan dunia. Dalam situasi ini, pengguna di kawasan yang terpengaruh harus berurusan dengan peningkatan latensi dan bahkan gangguan total akses internet.
Perusahaan besar seperti Microsoft menyatakan bahwa pengguna layanan Azure mereka di Timur Tengah mungkin menghadapi masalah ini. Tingginya latensi dapat mengakibatkan penurunan kinerja aplikasi yang bergantung pada konektivitas yang stabil.
Aktivitas bisnis yang sangat bergantung pada internet mulai merasakan dampak dari masalah ini. Selain mengganggu komunikasi, masalah ini juga dapat mempengaruhi transaksi dan pelayanan pelanggan yang membutuhkan respon cepat.
Apa Penyebab Utama Kerusakan Kabel Bawah Laut?
Menurut International Cable Protection Committee, sebagian besar kerusakan kabel secara global disebabkan oleh kecelakaan. Sekitar 70-80 persen insiden kerusakan ternyata terhubung dengan aktivitas penangkapan ikan dan jangkar kapal.
Faktor lain seperti abrasi, kerusakan peralatan, dan bahaya alam juga sering menjadi penyebabnya. Sebagai contoh, fenomena arus dasar laut dan badai dapat mengakibatkan kerusakan signifikan pada kabel yang terletak di dasar laut.
Upaya untuk melindungi kabel dari kerusakan dikhususkan melalui desain yang mempertimbangkan berbagai lapisan perlindungan. Kabel-kabel ini biasanya tertanam di bawah dasar laut dan dilindungi oleh lapis baja, namun kerusakan tak terelakkan masih bisa terjadi.
Statistik dan Frekuensi Gangguan Konektivitas Internet Global
Setiap tahun, diperkirakan ada antara 150 hingga 200 gangguan yang terjadi pada jaringan kabel bawah laut secara global. Hal ini menunjukkan betapa rentannya konektivitas internet yang kita andalkan sehari-hari.
Narasumber menyebutkan bahwa jaringan global terdiri dari sekitar 450 sistem kabel yang membentang lebih dari 1,5 juta kilometer. Dengan jaringan yang begitu luas, risiko kerusakan tetap ada.
Fakta ini menunjukkan perlunya perencanaan dan kebijakan yang lebih baik dalam manajemen infrastruktur kabel bawah laut. Selain itu, penyedia layanan juga diwajibkan untuk memiliki rute alternatif agar gangguan dapat diminimalisir.