Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data terbaru mengenai kemiskinan di Indonesia per Maret 2025. Data menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk miskin terkoncentrasi di Pulau Jawa, yang merupakan salah satu pulau dengan jumlah penduduk terbanyak di negara ini.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dengan lebih dari 23 juta orang terdaftar sebagai miskin, diperlukan upaya gabungan dari pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi angka ini.
Total 23,85 juta orang miskin di Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang dan kondisi sosial ekonomi. Sebanyak 52,66 persen dari jumlah tersebut tinggal di Pulau Jawa, memperlihatkan perbedaan signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Menurut laporan dari BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sedikit, dari 8,57 persen menjadi 8,47 persen, dibandingkan periode sebelumnya. Namun, penurunan ini tidak merata, dan beberapa provinsi masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Provinsi dengan Jumlah Penduduk Miskin Tertinggi di Indonesia
Dari lima provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi, mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Tentunya, hal ini mencerminkan tantangan ekonomi yang lebih besar di kawasan ini dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
Diurutkan berdasarkan jumlah, Jawa Timur menduduki posisi pertama dengan 3,88 juta orang miskin. Hal ini menjadi indikator bahwa program-program pengentasan kemiskinan perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan di provinsi ini.
Jawa Barat dan Jawa Tengah mengikuti setelah Jawa Timur, masing-masing dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,65 juta dan 3,37 juta. Penyebab dari angka ini bervariasi, dan sering kali berkaitan dengan faktor kesehatan, pendidikan, dan akses terhadap lapangan kerja.
Walaupun terdapat penurunan jumlah orang miskin di beberapa provinsi, tantangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tetap mendesak. Data menunjukkan bahwa kemiskinan di daerah pedesaan mengalami penurunan, tetapi situasi di kawasan perkotaan justru mengalami peningkatan.
Perbandingan Kemiskinan di Berbagai Provinsi
Jawa Timur, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi, mencatat penurunan sebesar 17,94 ribu jiwa. Angka ini menunjukkan keberhasilan beberapa program yang diluncurkan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sementara itu, di Jawa Barat yang memiliki total penduduk sekitar 50,76 juta, terlihat penurunan sebesar 13,36 ribu jiwa. Meskipun penurunan ini menunjukkan kemajuan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan secara komprehensif.
Di sisi lain, Jawa Tengah mencatatkan jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 29,65 ribu orang. Data ini memberikan harapan, meski persentase total kemiskinan tetap di angka 9,48 persen.
Lonjakan Kemiskinan di Sumatra Utara
Sementara itu, Sumatra Utara menunjukkan tren yang kurang menggembirakan dengan lonjakan jumlah penduduk miskin yang tercatat mencapai 1,14 juta orang. Ini merupakan peningkatan signifikan yang menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait.
Kenaikan angka kemiskinan di Sumatra Utara sebesar 29,3 ribu jiwa juga mencerminkan kondisi ekonomi yang belum stabil. Banyak faktor yang mungkin berkontribusi, termasuk bencana alam atau krisis ekonomi yang tidak terduga.
Provinsi Nusa Tenggara Timur juga mengalami ciri serupa, tetapi mencatat penurunan jumlah penduduk miskin. Meskipun secara keseluruhan terdapat penurunan sebesar 0,42 persen, situasi ini masih memerlukan perhatian untuk memastikan kemajuan berkelanjutan.
Ketimpangan dan Tantangan yang Dihadapi Masyarakat
Data dari BPS juga menunjukkan tingkat ketimpangan di masyarakat yang diukur melalui Gini Ratio. Angka ini tercatat mengalami penurunan menjadi 0,375, menandakan bahwa upaya dalam mengurangi ketimpangan mulai membuahkan hasil.
BPS mencatat bahwa ketimpangan tertinggi terjadi di DKI Jakarta, sementara ketimpangan terendah berada di Kepulauan Bangka Belitung. Membandingkan dua wilayah tersebut memberikan gambaran tentang betapa beragamnya tantangan yang dihadapi dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Meski mengalami penurunan, tantangan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan masih perlu diatasi secara serius. Ini termasuk meningkatkan lapangan kerja, pendidikan, dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Secara keseluruhan, laporan BPS menawarkan gambaran yang jelas tentang kondisi kemiskinan di Indonesia saat ini. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, diharapkan angka kemiskinan dapat terus menurun di masa mendatang.