Serangan jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, namun sering kali menyerang individu yang sedang aktif berolahraga. Insiden ini kerap kali dianggap sebagai penyebab kematian mendadak, terutama dalam kalangan atlet muda.
Contoh tragis datang dari seorang atlet bulutangkis muda China, Zhang Zhi Jie, yang meninggal dunia akibat henti jantung saat berlaga di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior Championship 2024. Kematian mendadak ini menciptakan keprihatinan di kalangan masyarakat mengenai hubungan antara olahraga dan kesehatan jantung.
Dokter kardiologi intervensi, dr Vireza Pratama, menjelaskan bahwa meskipun ada insiden tersebut, penting untuk tidak menggeneralisasi bahwa olahraga adalah penyebab utama terjadinya serangan jantung. Ia menegaskan bahwa olahraga, sebenarnya, memiliki dampak positif terhadap kesehatan jantung.
Olahraga dan Kesehatan Jantung: Hubungan yang Perlu Dipahami
Olahraga seharusnya tidak dilihat sebagai faktor penyebab dari masalah kesehatan, melainkan sebagai alat untuk memperbaiki kondisi tubuh. Dr Vireza menyatakan bahwa olahraga yang teratur dapat meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Penting untuk mengingat bahwa tidak semua jenis olahraga cocok untuk setiap orang. Bagi mereka yang tidak terbiasa berolahraga, memilih jenis dan intensitas yang tepat sangatlah krusial untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut. Memahami kemampuan fisik individu menjadi langkah awal yang wajib dilakukan.
Dokter juga menyoroti perbedaan antara aktivitas fisik orang biasa dan atlet profesional. Atlet memiliki persiapan dan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tubuh mereka, yang sering kali didukung oleh tim medis. Ini mengambil peran penting dalam mengoptimalkan performa mereka tanpa mengorbankan kesehatan.
Kesalahan dalam Memilih Intensitas Olahraga
Salah satu kebiasaan buruk yang sering ditemui adalah menjalani olahraga dengan intensitas berlebihan. Dr Vireza memperingatkan bahwa olahraga berat tidak selalu baik untuk orang yang tidak terbiasa dengan aktivitas fisik tersebut. Intensitas sedang dianggap lebih sesuai untuk kebanyakan orang.
Rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa orang dewasa sebaiknya melakukan aktivitas aerobik dengan intensitas sedang antara 130 hingga 300 menit per minggu. Ini berarti sekitar 30 hingga 60 menit per hari selama 3 hingga 5 kali dalam seminggu.
Dari pengalaman medis, mengabaikan intensitas dan durasi olahraga dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, memahami batasan diri dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi langkah penting bagi setiap individu.
Pentingnya Memperhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Sebelum memulai atau mengubah rutinitas olahraga, penting untuk mengkonsultasikan dengan tenaga medis, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Dr Vireza menyarankan agar pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk menilai seberapa siap tubuh seseorang untuk beraktivitas lebih intensif.
Selain riwayat penyakit, faktor usia, berat badan, dan kondisi fisik umum harus diperhatikan dalam merencanakan program olahraga. Penyesuaian ini sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah jantung yang lebih serius di kemudian hari.
Pengaturan yang tepat terhadap kondisi kesehatan dan rutinitas olahraga yang sesuai dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan secara keseluruhan. Keseimbangan antara aktivitas fisik dan istirahat juga harus diperhatikan dengan seksama.
Tindakan Prevensi untuk Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Mengelola stres, menyantap makanan bergizi, dan menciptakan rutinitas olahraga yang sesuai adalah faktor-faktor penting yang membantu menjaga kesehatan jantung. Dr Vireza menekankan bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati, terutama dalam hal kesehatan jantung.
Masyarakat perlu lebih sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung dengan melakukan aktivitas fisik yang terencana. Olahraga yang dilakukan secara rutin dan tidak berlebihan dapat memperkuat fungsi organ vital tersebut.
Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko serangan jantung dan meningkatkan kualitas hidup. Pemeriksaan kesehatan yang teratur menjadi bagian penting dari strategi pencegahan, sehingga individu dapat hidup dengan lebih sehat dan produktif.