Studi Menunjukkan 6000 Orang di Indonesia Meninggal Karena Deforestasi
Post text template (spintax enabled, like Great) —
Sebuah penelitian terbaru menyoroti dampak serius dari deforestasi yang terjadi di wilayah tropis, di mana ribuan jiwa melayang akibat penyakit terkait suhu yang semakin meningkat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kematian tertinggi akibat masalah lingkungan ini, memperingatkan akan pentingnya menjaga ekosistem hutan yang sangat berharga.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pembalakan lahan merusak suhu mikro di hutan hujan, terutama di Amazon, Kongo, dan Asia Tenggara. Pengurangan tutupan hutan mengubah pola curah hujan dan meningkatkan risiko terjadinya kebakaran, yang pada gilirannya memperburuk kondisi kesehatan penduduk di daerah tersebut.
Deforestasi ternyata menyumbang lebih dari sepertiga pemanasan global yang dirasakan oleh penduduk di wilayah-wilayah yang terkena dampak. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perubahan iklim global merupakan ancaman besar, efek lokal dari deforestasi juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan.
Penemuan Penting Mengenai Deforestasi dan Kesehatan Masyarakat
Menurut data yang dihasilkan, sekitar 345 juta orang di wilayah tropis merasakan dampak dari pemanasan lokal yang disebabkan oleh deforestasi antara tahun 2001 dan 2020. Dari jumlah ini, sekitar 2,6 juta orang mengalami kenaikan suhu yang mencapai 3 derajat Celsius, yang meningkatkan risiko paparan terhadap panas secara berlebihan.
Di banyak tempat, epidemi penyakit akibat panas ini berakibat fatal. Peneliti memperkirakan bahwa deforestasi menjadi penyebab sekitar 28.330 kematian setiap tahunnya selama dua dekade terakhir, dan angka ini sangat signifikan terutama di Asia Tenggara.
Secara spesifik, 15.680 kematian terjadi di wilayah Asia Tenggara, dengan Indonesia menyumbang sebagian besar angka tersebut. Kerentanan terhadap panas di Indonesia menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap statistik kematian yang mengkhawatirkan ini.
Analisis Deteriorasi Kesehatan Akibat Deforestasi
Penelitian menunjukkan bahwa dari 62,9 juta orang Indonesia yang tinggal di daerah deforestasi, sekitar 48,9 juta orang atau 78 persen di antaranya terpapar peningkatan suhu akibat penggundulan hutan. Ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat untuk segera mengambil tindakan.
Di Asia Tenggara, angka kematian yang mencapai 15.680 akibat deforestasi mencerminkan dampak yang sangat nyata. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.730 kematian disebabkan oleh akar masalah yang sama di Indonesia, yang harus diatasi secepatnya.
Studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah ini membandingkan data suhu dengan tingkat kematian non-kecelakaan di daerah yang mengalami pembukaan lahan tropis. Hasilnya, benturan antara pemanasan dan kesehatan publik terlihat jelas.
Persepsi dan Respon terhadap Efek Deforestasi
Para peneliti juga mengemukakan bahwa kematian akibat panas yang disebabkan oleh deforestasi menyumbang 1,1 persen dari total kematian non-kecelakaan di wilayah-wilayah tersebut. Angka ini meningkat mencapai 1,6 persen di Asia Tenggara, yang menunjukkan bahwa masalah ini layak mendapatkan perhatian lebih.
Pembahasan mengenai dampak pemanasan akibat deforestasi harus menjadi bagian integral dari debat global mengenai perubahan iklim. Para ilmuwan menganggap bahwa bahaya lokal sering kali terlupakan dalam diskusi yang lebih besar tentang dampak iklim global, namun kenyataannya sangat mengkhawatirkan.
Profesor Universitas Leeds, yang terlibat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa banyak orang mungkin terkejut dengan temuan ini. Penting untuk memahami bahwa deforestasi tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga secara langsung mengancam nyawa manusia.






