Rusia baru saja meluncurkan jalur penerbangan reguler antara Moskow dan Pyongyang, langkah yang semakin memperkuat hubungan antara kedua negara. Penerbangan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan kerjasama di berbagai sektor, terutama pariwisata dan ekonomi.
Penerbangan perdana ini, yang dioperasikan oleh maskapai Nordwind, berhasil lepas landas dari Bandara Sheremetyevo di Moskow dan mendarat di ibukota Korea Utara sekitar delapan jam kemudian. Dengan lebih dari 400 penumpang yang terbang, ini menjadi momen penting dalam hubungan bilateral kedua negara.
Menurut laporan media, harga tiket untuk penerbangan ini mencapai sekitar Rp9,1 juta, menunjukkan tingginya minat untuk perjalanan antara kedua kota. Selain itu, penerbangan ini juga menjadi simbol kebangkitan konektivitas yang sempat terputus akibat berbagai faktor, termasuk pandemi.
Pertumbuhan Hubungan Rusia dan Korea Utara dalam Beberapa Tahun Terakhir
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan Korea Utara telah mengembangkan hubungan yang semakin erat, baik dari segi politik maupun ekonomi. Melalui sejumlah pertemuan bilateral, kedua negara menunjukkan keinginan untuk memperkuat kerjasama dalam berbagai bidang.
Pada bulan Juni 2025, layanan kereta api Moskow ke Pyongyang juga dibuka kembali, menandakan adanya langkah signifikan dalam transportasi antarnegara. Ini adalah pengembangan strategi transportasi yang bertujuan meningkatkan hubungan antara kedua negara, yang semakin intensif sejak tahun lalu.
Sebelumnya, satu-satunya penerbangan langsung antara Rusia dan Korea Utara adalah dari Vladivostok. Pengembangan ini menunjukkan bahwa kedua negara mulai membuka lebih banyak jalur komunikasi dan kerjasama di era yang penuh tantangan ini.
Peluang Pariwisata dan Ekonomi di Korea Utara
Pariwisata menjadi sektor strategis bagi Korea Utara, terutama dengan adanya pengumuman Menteri Luar Negeri Rusia yang berjanji untuk mendorong warga Rusia berkunjung ke negara tersebut. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian yang sedang mengalami tantangan.
Resor baru di Wonsan-Kalma, yang mampu menampung hampir 20.000 orang, menjadi fokus utama pemerintah Korea Utara untuk menarik wisatawan. Sektor pariwisata menjadi salah satu cara untuk memulihkan ekonomi yang berkembang lambat pasca-pandemi.
Meskipun begitu, Korea Utara masih berhati-hati dalam membuka pintu bagi wisatawan asing. Pembatasan yang diberlakukan selama pandemi masih berlaku, yang mengakibatkan turis asing sulit untuk memasuki negara tersebut.
Analisis terhadap Kebijakan Transportasi dan Diplomasi Rusia
Kebijakan Rusia dalam membuka jalur penerbangan ke Korea Utara mencerminkan perubahan besar dalam strategi diplomasi dan transportasinya. Keputusan ini diambil untuk memenuhi permintaan yang ada, terutama dari wisatawan yang ingin menjelajahi wilayah tersebut.
Berkaca pada pembatasan penerbangan sebelumnya akibat situasi politik, saat ini Rusia nampak lebih yakin dalam memperkuat posisinya di Asia Timur. Dengan adanya penerbangan reguler ini, diharapkan hubungan kedua negara bisa berkembang lebih signifikan dalam waktu dekat.
Rusia juga berupaya menunjukkan dukungannya terhadap Korea Utara dalam konteks global, terutama saat hubungan dengan negara-negara Barat semakin tegang. Ini menandakan bahwa kedua negara saling menguntungkan dalam bentuk kerjasama yang lebih solid.